PEREKONOMIAN INDONESIA DARI MASA KE
MASA
DISUSUN :
ENAS
KRISPA LORA (27211805)
SITI
SARAH (26211830)
WIJI
TRI CAHYANI (27211395)
KALIMALANG
MARET
2012
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perekonomian Indonesia
dari masa ke masa merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi seluruh kehidupan
masyarakat bangsa, dan negara untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang di
amanatkan dalam Undang-Undang dasar 1945, yaitu “melindungi segenap bangsa dan
seluruh tumpah darah indonesia memajukan kesejahtraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, serta melaksanakan ketertiban dinia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial Negara”.
Kehidupan perekonomian
Indonsesia dilaksanakan secara berencana, menyeluruh, terpadu, terarah,
bertahap dan berlanjut untuk memicu peningkatan kemampuan nasional dalam rangka
mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang maju.
Berbagai macam prospek
pembangunan telah dilakukan dari Orde Lama, Orde Baru hingga masa Reforasi
untuk terus mendorong kesejahtraan dan kemajuan bangsa kea rah yang lebih baik,
dalam hal ini pembangunan nasional juga harus dimulai dari,oleh, dan untuk
rakyat, dilaksanakan diberbagai aspek kehidupan bangsa yang meliputi politik,
ekonomi, sosial budaya dan aspek pertahanan keamanan.
Perekonomian Indonesia
pada dasarnya sangat membutuhkan kesinergian antara masyarakat dan pemerintah.
Masyarakat adalah pelaku utama dalam pembangunan dan pemerintah berkewajiban
untuk mengarahkan, membimbing, serta menciptakan suasana yang menunjang.
Kegiatan masyarakat dan kegiatan pemerintah harus saling menunjang, saling
mengisi, saling melengkapi dalam memajukan masyarakat dan nasional pada
umumnya.
B.
Tujuan Masalah
Tujuan dari penulisan
ini agar dapat memahami suasana dan arah perekonomian Indonesia yang telah terjadi
dari masa ke masa yang terus menumpu kemajuan nasional yang lebih baik.
Tujuan lain dari
penulisan ini juga agar dapat menambah wawasan masyarakat dalam mewujudkan
kehidupan yang adil, makmur dan beradap atas dasar Undang-Undang Dasar 1945
dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, tertib,
bersahabat, bersatu, aman, damai dan sejahtera.
C.
Rumusan Masalah
Bagaimana keadaan
perekonomian Indonesia dari masa ke masa ?
Apa saja yang menjadi
kendala perekonomian Indonesia selama ini, sehingga menjadi masalah yang belum
terselesaikan.?
Bagaimana sejarah perekonomian
Indonesia dari Orde Lama, Orde Baru, hingga masa Reformasi.?
Kenapa Indonesia
menjadi Negara yang didera oleh hutang luar negeri ?
Seperti apa proses
pengambilan kebijakan ekonomi dalam pembangunan dari masa ke masa ?
Bagaimana sistem
pemerintahan dalam melakukan pembangunan Indonesia dari masa ke masa.?
PERKEMBANGAN
SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA DARI MASA ke MASA
Pengertian Sistem
Menurut Zahara Idris,
sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari atas komponene-komponen atau
unsur – unsur sebagai sumber – sumber yang teratur tidak sekedar acak yang
saling membantu untuk mencapai suatu hasil.
Menurut J.C. Hinggins,
sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan.
Menurut L. James
Havery, sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu
rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud
untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang
telah ditentukan.
Secara garis besar
sistem adalah kesatuan dari beberapa unsur yang memiliki tujuan yang sama,dan
saling menopang antar unsur yg satu dgn yang lain agar tujuan dapat tercapai.
Pengertian Sistem
Perekonomian
Sistem perekonomian
adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya
yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut.
Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya
adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa
sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam
sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan
sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrim tersebut.
Macam- Macam Sistem
Perekonomian
1.Sistem
Ekonomi Tradisional
Sistem Ekonomi
Tradisional Sistem ekonomi ini merupakan sistem ekonomi yang dijalankan secara
bersama untuk kepentingan bersama (demokratis), sesuai dengan tata cara yang
biasa ditempuh oleh nenek moyang sebelumnya.
Dalam sistem ini segala
barang dan jasa yang diperlukan, dipenuhi sendiri oleh masyarakat itu sendiri.
Dalam sistem ekonomi tradisional, tugas pemerintah hanya terbatas memberikan
perlindungan dalam bentuk pertahanan, dan menjaga ketertiban umum. Dengan kata
lain kegiatan ekonomi yaitu masalah apa dan berapa, bagaimana dan untuk siapa
barang diproduksi semuanya diatur oleh masyarakat.
Pada umumnya, sistem
perekonomian ini berlaku pada negara-negara yang belum maju, dan mulai
ditinggalkan. Misalnya Etiopia. Tapi pada umumnya, sistem ekonomi ini sangatlah
primitif dan hampir tidak ada lagi di dunia.
Ciri dari sistem
ekonomi tradisional adalah :
1.
Teknik produksi dipelajari secara turun temurun dan bersifat sederhana
2.
Hanya sedikit menggunakan modal
3.
Pertukaran dilakukan dengan sistem barter (barang dengan barang)
4.
Belum mengenal pembagian kerja
5.
Masih terikat tradisi
6.
Tanah sebagai tumpuan kegiatan produksi dan sumber kemakmuran
Kelebihan dan Kelemahan
:
·
Sistem ekonomi tradisional memiliki kelebihan sebagai berikut :
1.
Tidak terdapat persaingan yang tidak sehat, hubungan antar individu sangat erat
2.
Masyarakat merasa sangat aman, karena tidak ada beban berat yang harus dipikul
3.
Tidak individualistis
·
Kelemahan dari sistem ekonomi tradisional adalah :
1.
Teknologi yang digunakan masih sangat sederhana, sehingga produktivitas rendah
2.
Mutu barang hasil produksi masih rendah
Saat ini sudah tidak
ada lagi negara yang menganut sistem ekonomi tradisional, namun di beberapa
daerah pelosok, seperti suku badui dalam, sistem ini masih digunakan dalam
kehidupan sehari – hari
2.Sistem
Ekonomi Sosialis
Sistem Ekonomi sosialis
yaitu sistem ekonomi yang seluruh kegiatan ekonominya direncanakan,
dilaksanakan, dan diawasi oleh pemerintah secara terpusat. Sistem ekonomi
sosialis tidak sama dengan sistem ekonomi komunis, sosialisme merupakan tahap
persiapan ke komunisme.
Faktor-faktor yang
mendorong lahirnya sosialisme :
1.
Karena adanya revolusi industri
2.
Karena bangkitnya kaum borjuis (majikan) dan kaum proletar (buruh)
3.
Munculnya pemikiran-pemikiran baru yang lebih terpelajar dan lebih rasional
terhadap kehidupan manusia dan masyarakat
4.
Adanya tuntutan-tuntutan berlakunya demokrasi dari hasil Revolusi Perancis
Karl Max merupakan
tokoh pengkritik kapitalisme di eropa dan penggugah perlawanan kaum buruh
terhadap kapitalisme, juga penulis wacana yang menjadi dasar pembentukan sistem
ekonomi sosial
Ciri-ciri sistem
ekonomi sosialis
1.
Lebih mengutamakan kebersamaan
-
Masyarakat dianggap sebagai satu-satunya kenyataan sosial, sedangkan
individu-individu fiksi belaka.
-
Tidak ada pengakuan atas hak-hak pribadi (individu) dalam sistem sosialis.
2.
Peran pemerintah sangat kuat
-
Pemerintah bertindak aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga tahap
pengawasan.
-
Alat-alat produksi dan kebijaksanaan ekonomi semuanya diatur oleh negara
3.
Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi
-
Pola produksi (aset dikuasai masyarakat) melahirkan kesadaran kolektivisme
(masyarakat sosialis)
-
Pola produksi (aset dikuasai individu) melahirkan kesadaran individualisme
(masyarakat kapitalis)
Kelebihan sistem
ekonomi sosialis
1.
Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran dan masalah ekonomi
lainnya
2.
Pasar barang dalam negeri berjalan lancar
3.
Pemerintah dapat turut campur dalam hal pembentukan harga
4.
Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan
5.
Jarang terjadi krisis ekonomi
Kelemahan sistem ekonomi
sosialis
1.
Mematikan inisiatif individu untuk maju
2.
Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
3.
Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memilih sumber daya
Negara yang menganut
sistem ekonomi sosialis
1.
Korea Utara
2.
Kuba
3.
Vietnam
4.
RRC (sudah mulai mengendur)
3.Sistem
Perekonomian Liberalis
Sistem ekonomi liberal
/ pasar adalah suatu sistem ekonomi dimana seluruh kegiatan ekonomi mulai dari
produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar.
Sistem ini sesuai dengan ajaran dari Adam Smith, dalam bukunya An Inquiry Into
the Nature and Causes of the Wealth of Nations.
Ciri dari sistem ekonomi liberal / pasar adalah :
1. Setiap orang bebas memiliki barang, termasuk barang modal.
2. Setiap orang bebas menggunakan barang dan jasa yang dimilikinya.
3. Aktivitas ekonomi ditujukan untuk memperoleh laba.
4. Semua aktivitas ekonomi dilaksanakan oleh masyarakat (Swasta).
5. Pemerintah tidak melakukan intervensi dalam pasar.
6. Persaingan dilakukan secara bebas.
7. Peranan modal sangat vital.
Kebaikan dari sistem ekonomi antara lain :
1. Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi.
2. Setiap individu bebas memiliki sumber-sumber produksi.
3. Munculnya persaingan untuk maju.
4. Barang yang dihasilkan bermutu tinggi, karena barang yang tidak bermutu tidak akan laku dipasar.
5. Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif mencari laba.
Kelemahan dari sistem ekonomi antara lain :
1. Sulitnya melakukan pemerataan pendapatan.
2. Cenderung terjadi eksploitasi kaum buruh oleh para pemilik modal.
3. Munculnya monopoli yang dapat merugikan masyarakat.
4. Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasisumber daya oleh individu.
Ciri dari sistem ekonomi liberal / pasar adalah :
1. Setiap orang bebas memiliki barang, termasuk barang modal.
2. Setiap orang bebas menggunakan barang dan jasa yang dimilikinya.
3. Aktivitas ekonomi ditujukan untuk memperoleh laba.
4. Semua aktivitas ekonomi dilaksanakan oleh masyarakat (Swasta).
5. Pemerintah tidak melakukan intervensi dalam pasar.
6. Persaingan dilakukan secara bebas.
7. Peranan modal sangat vital.
Kebaikan dari sistem ekonomi antara lain :
1. Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi.
2. Setiap individu bebas memiliki sumber-sumber produksi.
3. Munculnya persaingan untuk maju.
4. Barang yang dihasilkan bermutu tinggi, karena barang yang tidak bermutu tidak akan laku dipasar.
5. Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif mencari laba.
Kelemahan dari sistem ekonomi antara lain :
1. Sulitnya melakukan pemerataan pendapatan.
2. Cenderung terjadi eksploitasi kaum buruh oleh para pemilik modal.
3. Munculnya monopoli yang dapat merugikan masyarakat.
4. Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasisumber daya oleh individu.
4.Sistem
Ekonomi Campuran
Sistem ini adalah
sistem alternarif dari sistem liberalis dan sosialis.sistem ini mengambil
kelebihan dari kedua sistem ekonomi tersebut.
Sistem ekonomi campuran
adalah pengaturan kehidupan ekonomi yang di kelola secara bersama-sama oleh
swasta dan pemerintah. Sistem ekonomi campuran merupakan sistem ekonomi yang
mengkombinasikan sistem ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi kapitalis.
Tujuan pokok adanya campur tangan pemerintah ialah untuk menghindari akibat- akibat negatif dari sistem ekonomi pasar. Misalnya, golongan yang lemah makin tertindas dan golongan yang kuat semakin kokoh kedudukannya. Campur tangan pemerintah dalam perekonomian terdiri atas tiga bentuk, yaitu:
–Mengeluarkan peraturan-peraturan yang mengatur dan mengawasi kegiatan ekonomi
agar berjalan normal dan wajar.
–Melakukan kegiatan ekonomi sebagai pelaku bisnis, misalnya keikutsertaan modal
dalam Badan Usaha MilikNegara.
–Melaksanakan kebijakan fiskal melalui pajak dan kebijakan moneter dengan
mengatur dan mengawasi sektor keuangan
Tujuan pokok adanya campur tangan pemerintah ialah untuk menghindari akibat- akibat negatif dari sistem ekonomi pasar. Misalnya, golongan yang lemah makin tertindas dan golongan yang kuat semakin kokoh kedudukannya. Campur tangan pemerintah dalam perekonomian terdiri atas tiga bentuk, yaitu:
–Mengeluarkan peraturan-peraturan yang mengatur dan mengawasi kegiatan ekonomi
agar berjalan normal dan wajar.
–Melakukan kegiatan ekonomi sebagai pelaku bisnis, misalnya keikutsertaan modal
dalam Badan Usaha MilikNegara.
–Melaksanakan kebijakan fiskal melalui pajak dan kebijakan moneter dengan
mengatur dan mengawasi sektor keuangan
Ciri-ciri sistem
ekonomi campuran :
a) Kegiatan ekonomi sebagian dilakukan oleh pemerintah dan sebagian dilakukan oleh swasta.
b) Ada persaingan tetapi masih ada kontrol dari pemerintah.
c) Sebagian besar transaksi ekonomi terjadi melalui mekanisme pasar, tetapi masih ada campur tangan pemerintah dengan berbagai kebijakan.
Kebaikan sistem ekonomi campuran :
a) Hak milik individu atas sunber-sunber produksi di akui walaupun ada pembatasan.
b) Adanya pembebasan untuk berusaha dapat mendorong kreativitas individu sesui dengan kemampuan.
c) Lebih mementingkan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi atau golongan.
Kelemahan sistem ekonomi cmpuran :
a) Sukar menentukan pembatasan antara sumber-sumber produksi yang dapat dikuasai oleh pemerintah
b) Sukar menentukan batas antara kegiatan ekonomi yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah dan yang seharuanya dilakukan oleh swasta.
a) Kegiatan ekonomi sebagian dilakukan oleh pemerintah dan sebagian dilakukan oleh swasta.
b) Ada persaingan tetapi masih ada kontrol dari pemerintah.
c) Sebagian besar transaksi ekonomi terjadi melalui mekanisme pasar, tetapi masih ada campur tangan pemerintah dengan berbagai kebijakan.
Kebaikan sistem ekonomi campuran :
a) Hak milik individu atas sunber-sunber produksi di akui walaupun ada pembatasan.
b) Adanya pembebasan untuk berusaha dapat mendorong kreativitas individu sesui dengan kemampuan.
c) Lebih mementingkan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi atau golongan.
Kelemahan sistem ekonomi cmpuran :
a) Sukar menentukan pembatasan antara sumber-sumber produksi yang dapat dikuasai oleh pemerintah
b) Sukar menentukan batas antara kegiatan ekonomi yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah dan yang seharuanya dilakukan oleh swasta.
Sejarah
Perkembangan Sistem Perkonomian Indonesia
·
Perekonomian
Indonesia Pada Masa Penjajahan
Masa Pendudukan Belanda
Pada masa penjajahan
indonesia menerapkan sistem perekonomian monopolis.dimana setiap kegiatan
perekonomian dijalankan desuai penguasa perdaganngan Indonesia saat itu. VOC
adalah lembaga yang menguasai perdagangan Indonesia saat itu. Pada masa VOC
berkuasa mereka nerap kan peraturan dan strategi agar mereka tetep menguasai
perekonomian Indonesia. Peraturan-peraturan yang ditetapkan VOC seperti
verplichte leverentie (kewajiban meyerahkan hasil bumi pada VOC ) dan contingenten
(pajak hasil bumi) dirancang untuk mendukung monopoli itu. Disamping itu, VOC
juga menjaga agar harga rempah-rempah tetap tinggi, antara lain dengan
diadakannya pembatasan jumlah tanaman rempah-rempah yang boleh ditanam
penduduk, pelayaran Hongi dan hak extirpatie (pemusnahan tanaman yang jumlahnya
melebihi peraturan). Semua aturan itu pada umumnya hanya diterapkan di Maluku
yang memang sudah diisolasi oleh VOC dari pola pelayaran niaga samudera Hindia.
Dengan memonopoli
rempah-rempah, diharapkan VOC akan menambah isi kas negri Belanda, dan dengan
begitu akan meningkatkan pamor dan kekayaan Belanda. Disamping itu juga
diterapkan Preangerstelstel, yaitu kewajiban menanam tanaman kopi bagi penduduk
Priangan. Bahkan ekspor kopi di masa itu mencapai 85.300 metrik ton, melebihi
ekspor cengkeh yang Cuma 1.050 metrik ton.
Pada tahun 1795, VOC
bubar karena dianggap gagal dalam mengeksplorasi kekayaan Hindia Belanda.
Kegagalan itu nampak pada defisitnya kas VOC, yang antara lain disebabkan oleh
:
a.Peperangan yang
terus-menerus dilakukan oleh VOC dan memakan biaya besar, terutama perang
Diponegoro.
b.Penggunaan tentara
sewaan membutuhkan biaya besar.
c.Korupsi yang
dilakukan pegawai VOC sendiri.
d.Pembagian dividen
kepada para pemegang saham, walaupun kas defisit.
Masa Pendudukan Inggris
Inggris berusaha
merubah pola pajak hasil bumi yang telah hampir dua abad diterapkan oleh
Belanda, dengan menerapkan Landrent (pajak tanah). Sistem ini sudah berhasil di
India, dan Thomas Stamford Raffles mengira sistem ini akan berhasil juga di
Hindia Belanda. Selain itu, dengan landrent, maka penduduk pribumi akan
memiliki uang untuk membeli barang produk Inggris atau yang diimpor dari India.
Inilah imperialisme modern yang menjadikan tanah jajahan tidak sekedar untuk
dieksplorasi kekayaan alamnya, tapi juga menjadi daerah pemasaran produk dari
negara penjajah.
Akan tetapi, perubahan
yang cukup mendasar dalam perekonomian ini sulit dilakukan, dan bahkan
mengalami kegagalan di akhir kekuasaan Inggris yang Cuma seumur jagung di Hindia
Belanda. Sebab-sebabnya antara lain :
a.Masyarakat Hindia
Belanda pada umumnya buta huruf dan kurang mengenal uang, apalagi untuk
menghitung luas tanah yang kena pajak.
b.Pegawai pengukur
tanah dari Inggris sendiri jumlahnya terlalu sedikit.
c.Kebijakan ini kurang
didukung raja-raja dan para bangsawan, karena Inggris tak mau mengakui suksesi
jabatan secara turun-temurun.
Masa Cultuurstelsel
Cultuurstelstel (sistem
tanam paksa) mulai diberlakukan pada tahun 1836 atas inisiatif Van Den Bosch.
Tujuannya adalah untuk memproduksi berbagai komoditi yang ada permintaannya di
pasaran dunia. Sejak saat itu, diperintahkan pembudidayaan produk-produk selain
kopi dan rempah-rempah, yaitu gula, nila, tembakau, teh, kina, karet, kelapa
sawit, dll. Sistem ini jelas menekan penduduk pribumi, tapi amat menguntungkan
bagi Belanda, apalagi dipadukan dengan sistem konsinyasi (monopoli ekspor).
Setelah penerapan kedua sistem ini, seluruh kerugian akibat perang dengan
Napoleon di Belanda langsung tergantikan berkali lipat.
Sistem ini merupakan
pengganti sistem landrent dalam rangka memperkenalkan penggunaan uang pada
masyarakat pribumi. Masyarakat diwajibkan menanam tanaman komoditas ekspor dan
menjual hasilnya ke gudang-gudang pemerintah untuk kemudian dibayar dengan
harga yang sudah ditentukan oleh pemerintah. Cultuurstelstel melibatkan para
bangsawan dalam pengumpulannya, antara lain dengan memanfaatkan tatanan politik
Mataram–yaitu kewajiban rakyat untuk melakukan berbagai tugas dengan tidak
mendapat imbalan–dan memotivasi para pejabat Belanda dengan cultuurprocenten
(imbalan yang akan diterima sesuai dengan hasil produksi yang masuk gudang).
Bagi masyarakat
pribumi, sudah tentu cultuurstelstel amat memeras keringat dan darah mereka,
apalagi aturan kerja rodi juga masih diberlakukan. Namun segi positifnya
adalah, mereka mulai mengenal tata cara menanam tanaman komoditas ekspor yang
pada umumnya bukan tanaman asli Indonesia, dan masuknya ekonomi uang di
pedesaan yang memicu meningkatnya taraf hidup mereka. Bagi pemerintah Belanda,
ini berarti bahwa masyarakat sudah bisa menyerap barang-barang impor yang
mereka datangkan ke Hindia Belanda. Dan ini juga merubah cara hidup masyarakat
pedesaan menjadi lebih komersial, tercermin dari meningkatnya jumlah penduduk
yang melakukan kegiatan ekonomi nonagraris.
Jelasnya, dengan
menerapkan cultuurstelstel, pemerintah Belanda membuktikan teori sewa tanah
dari mazhab klasik, yaitu bahwa sewa tanah timbul dari keterbatasan kesuburan
tanah. Namun disini, pemerintah Belanda hanya menerima sewanya saja, tanpa
perlu mengeluarkan biaya untuk menggarap tanah yang kian lama kian besar. Biaya
yang kian besar itu meningkatkan penderitaan rakyat, sesuai teori nilai lebih
(Karl Marx), bahwa nilai leih ini meningkatkan kesejahteraan Belanda sebagai
kapitalis.
Sistem Ekonomi Pintu
Terbuka
Adanya dorongan dari
kaum humanis belanda yang menginginkan perubahan nasib warga pribumi ke arah
yang lebih baik, mendorong pemerintah Hindia Belanda untuk mengubah kebijakan
ekonominya. Dibuatlah peraturan-peraturan agraria yang baru, yang antara lain
mengatur tentang penyewaan tanah pada pihak swasta untuk jangka 75 tahun, dan
aturan tentang tanah yang boleh disewakan dan yang tidak boleh. Hal ini
nampaknya juga masih tak lepas dari teori-teori mazhab klasik, antara lain
terlihat pada :
a.Keberadaan pemerintah
Hindia Belanda sebagai tuan tanah, pihak swasta yang mengelola perkebunan
swasta sebagai golongan kapitalis, dan masyarakat pribumi sebagai buruh
penggarap tanah.
b.Prinsip keuntungan
absolut : Bila di suatu tempat harga barang berada diatas ongkos tenaga kerja
yang dibutuhkan, maka pengusaha memperoleh laba yang besar dan mendorong
mengalirnya faktor produksi ke tempat tersebut.
c.Laissez faire laissez
passer, perekonomian diserahkan pada pihak swasta, walau jelas, pemerintah
Belanda masih memegang peran yang besar sebagai penjajah yang sesungguhnya.
Pada akhirnya, sistem
ini bukannya meningkatkan kesejahteraan masyarakat pribumi, tapi malah menambah
penderitaan, terutama bagi para kuli kontrak yang pada umumnya tidak
diperlakukan layak.
Masa pendudukan Jepang
Pemerintah militer
Jepang menerapkan suatu kebijakan pengerahan sumber daya ekonomi mendukung
gerak maju pasukan Jepang dalam perang Pasifik. Sebagai akibatnya, terjadi
perombakan besar-besaran dalam struktur ekonomi masyarakat. Kesejahteraan
rakyat merosot tajam dan terjadi bencana kekurangan pangan, karena produksi
bahan makanan untuk memasok pasukan militer dan produksi minyak jarak untuk
pelumas pesawat tempur menempati prioritas utama. Impor dan ekspor macet,
sehingga terjadi kelangkaan tekstil yang sebelumnya didapat dengan jalan impor.
Seperti ini lah sistem
sosialis ala bala tentara Dai Nippon. Segala hal diatur oleh pusat guna
mencapai kesejahteraan bersama yang diharapkan akan tercapai seusai memenangkan
perang Pasifik.
·
Perekonomian
Indonesia Pada Masa Orde Lama
Pada masa awal
kemerdekaan perekonomian Indonesia amatlah buruk antara lain disebabkan oleh
inflasi yang sangat tinggi karena pada saat itu indonesia menggunakan 4 mata
uang, yaitu mata uang De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda,
dan mata uang pendudukan Jepang. Kemudian pada tanggal 6 Maret 1946, Panglima
AFNEI (Allied Forces for Netherlands East Indies/pasukan sekutu) mengumumkan
berlakunya uang NICA di daerah-daerah yang dikuasai sekutu. Pada bulan Oktober
1946, pemerintah RI juga mengeluarkan uang kertas baru, yaitu ORI (Oeang
Republik Indonesia) sebagai pengganti uang Jepang. Berdasarkan teori moneter,
banyaknya jumlah uang yang beredar mempengaruhi kenaikan tingkat hargapenyebab
lain adalah adanya blokade ekonomi oleh Belanda sejak bulan November 1945 untuk
menutup pintu perdagangan luar negri RI,kosongnyakas negara akibat
penjajahan,eksploitasi besar-besaran di masa penjajahan.
Perekonomian
Indonesia Pada Masa Demokrasi Liberal
Masa ini disebut masa
liberal, karena dalam politik maupun sistem ekonominya menggunakan
prinsip-prinsip liberal. Perekonomian diserahkan pada pasar sesuai teori-teori
mazhab klasik yang menyatakan laissez faire laissez passer. Padahal pengusaha
pribumi masih lemah dan belum bisa bersaing dengan pengusaha nonpribumi,
terutama pengusaha Cina. Pada akhirnya sistem ini hanya memperburuk kondisi
perekonomian Indonesia yang baru merdeka.
Usaha-usaha yang
dilakukan untuk mengatasi masalah ekonomi, antara lain :
a)Gunting Syarifuddin,
yaitu pemotongan nilai uang (sanering) 20 Maret 1950, untuk mengurangi jumlah
uang yang beredar agar tingkat harga turun.
b)Program Benteng
(Kabinet Natsir), yaitu upaya menunbuhkan wiraswastawan pribumi dan mendorong
importir nasional agar bisa bersaing dengan perusahaan impor asing dengan
membatasi impor barang tertentu dan memberikan lisensi impornya hanya pada
importir pribumi serta memberikan kredit pada perusahaan-perusahaan pribumi
agar nantinya dapat berpartisipasi dalam perkembangan ekonomi nasional. Namun
usaha ini gagal, karena sifat pengusaha pribumi yang cenderung konsumtif dan
tak bisa bersaing dengan pengusaha non-pribumi.
c)Nasionalisasi De
Javasche Bank menjadi Bank Indonesia pada 15 Desember 1951 lewat UU no.24 th 1951
dengan fungsi sebagai bank sentral dan bank sirkulasi.
d)Sistem ekonomi
Ali-Baba (kabinet Ali Sastroamijoyo I) yang diprakarsai Mr Iskak
Cokrohadisuryo, yaitu penggalangan kerjasama antara pengusaha cina dan
pengusaha pribumi. Pengusaha non-pribumi diwajibkan memberikan latihan-latihan
pada pengusaha pribumi, dan pemerintah menyediakan kredit dan lisensi bagi
usaha-usaha swasta nasional. Program ini tidak berjalan dengan baik, karena
pengusaha pribumi kurang berpengalaman, sehingga hanya dijadikan alat untuk
mendapatkan bantuan kredit dari pemerintah.
e)Pembatalan sepihak
atas hasil-hasil KMB, termasuk pembubaran Uni Indonesia-Belanda. Akibatnya
banyak pengusaha Belanda yang menjual perusahaannya sedangkan
pengusaha-pengusaha pribumi belum bisa mengambil alih perusahaan-perusahaan
tersebut.
Perekonomian
Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin
Sebagai akibat dari
dekrit presiden 5 Juli 1959, maka Indonesia menjalankan sistem demokrasi
terpimpin dan struktur ekonomi Indonesia menjurus pada sistem etatisme (segala-galanya
diatur oleh pemerintah). Dengan sistem ini, diharapkan akan membawa pada
kemakmuran bersama dan persamaan dalam sosial, politik,dan ekonomi (Mazhab
Sosialisme). Akan tetapi, kebijakan-kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah
di masa ini belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia, antara lain :
a)Devaluasi yang
diumumkan pada 25 Agustus 1959 menurunkan nilai uang sebagai berikut :Uang
kertas pecahan Rp 500 menjadi Rp 50, uang kertas pecahan Rp 1000 menjadi Rp
100, dan semua simpanan di bank yang melebihi 25.000 dibekukan.
b)Pembentukan Deklarasi
Ekonomi (Dekon) untuk mencapai tahap ekonomi sosialis Indonesia dengan cara
terpimpin. Dalam pelaksanaannya justru mengakibatkan stagnasi bagi perekonomian
Indonesia. Bahkan pada 1961-1962 harga barang-baranga naik 400%.
c)Devaluasi yang
dilakukan pada 13 Desember 1965 menjadikan uang senilai Rp 1000 menjadi Rp 1.
Sehingga uang rupiah baru mestinya dihargai 1000 kali lipat uang rupiah lama,
tapi di masyarakat uang rupiah baru hanya dihargai 10 kali lipat lebih tinggi.
Maka tindakan pemerintah untuk menekan angka inflasi ini malah meningkatkan
angka inflasi.
Kegagalan-kegagalan
dalam berbagai tindakan moneter itu diperparah karena pemerintah tidak
menghemat pengeluaran-pengeluarannya. Pada masa ini banyak proyek-proyek
mercusuar yang dilaksanakan pemerintah, dan juga sebagai akibat politik
konfrontasi dengan Malaysia dan negara-negara Barat. Sekali lagi, ini juga
salahsatu konsekuensi dari pilihan menggunakan sistem demokrasi terpimpin yang
bisa diartikan bahwa Indonesia berkiblat ke Timur (sosialis) baik dalam
politik, ekonomi, maupun bidang-bidang lain. Sehingga pada masa itu sistem yang
dipergunakan masih belum cukup efektif untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat
Indonesia,malah memunculkan beberapa masalah baru.
Perekonomian
Indonesia Pada Masa Orde Baru
Setelah jatuhnya masa
pemerintahan presiden Soekarno dan digantikan oleh presiden Soeharto,banyak
rencana untuk membangun Indonesia menjadi negara yang lebih maja dan mampu
bersaing dengan negara lain. Pada masa ini perbaikan di bidang ekonomi dan
politik adalah prioritas utama. Program pemerintahan saat itu berorientasi pada
usaha mengontrol laju inflasai yang menjadi warisan dari pemerintahan
sebelumnya,penyelamatan keuangan negara dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat.
Pengendalian inflasi mutlak dibutuhkan, karena pada awal 1966 tingkat inflasi
kurang lebih 650 % per tahun.
Setelah melihat
pengalaman masa lalu, dimana dalam sistem ekonomi liberal ternyata pengusaha
pribumi kalah bersaing dengan pengusaha nonpribumi dan sistem etatisme tidak
memperbaiki keadaan, maka dipilihlah sistem ekonomi campuran dalam kerangka
sistem ekonomi demokrasi pancasila. Ini merupakan praktek dari salahsatu teori
Keynes tentang campur tangan pemerintah dalam perekonomian secara terbatas.
Jadi, dalam kondisi-kondisi dan masalah-masalah tertentu, pasar tidak dibiarkan
menentukan sendiri. Misalnya dalam penentuan UMR dan perluasan kesempatan
kerja. Ini adalah awal era Keynes di Indonesia. Kebijakan-kebijakan pemerintah mulai
berkiblat pada teori-teori Keynesian.
Kebijakan ekonominya
diarahkan pada pembangunan di segala bidang, tercermin dalam 8 jalur pemerataan
: kebutuhan pokok, pendidikan dan kesehatan, pembagian pendapatan, kesempatan
kerja, kesempatan berusaha, partisipasi wanita dan generasi muda, penyebaran
pembangunan, dan peradilan. Semua itu dilakukan dengan pelaksanaan pola umum
pembangunan jangka panjang (25-30 tahun) secara periodik lima tahunan yang
disebut Pelita (Pembangunan lima tahun).
Hasilnya, pada tahun
1984 Indonesia berhasil swasembada beras, penurunan angka kemiskinan, perbaikan
indikator kesejahteraan rakyat seperti angka partisipasi pendidikan dan
penurunan angka kematian bayi, dan industrialisasi yang meningkat pesat.
Pemerintah juga berhasil menggalakkan preventive checks untuk menekan jumlah
kelahiran lewat KB dan pengaturan usia minimum orang yang akan menikah.
Pada awal
pemerintahannya usaha – usaha yang dilakukan sangat berhasil untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat.Namun dibalik itu dampak negatifnya adalah kerusakan serta
pencemaran lingkungan hidup dan sumber-sumber daya alam, perbedaan ekonomi
antar daerah, antar golongan pekerjaan dan antar kelompok dalam masyarakat
terasa semakin tajam, serta penumpukan utang luar negeri. Disamping itu,
pembangunan menimbulkan konglomerasi dan bisnis yang sarat korupsi, kolusi dan
nepotisme. Pembangunan hanya mengutamakan pertumbuhan ekonomi tanpa diimbangi
kehidupan politik, ekonomi, dan sosial yang adil. Sehingga meskipun berhasil
meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tapi secara fundamental pembangunan nasional
sangat rapuh. Akibatnya, ketika terjadi krisis yang merupakan imbas dari
ekonomi global, Indonesia merasakan dampak yang paling buruk. Harga-harga
meningkat secara drastis, nilai tukar rupiah melemah dengan cepat, dan
menimbulkan berbagai kekacauan di segala bidang, terutama ekonomi.
Perekonomian
Indonesia Pada Masa Orde Reformasi
Pemerintahan presiden
BJ.Habibie yang mengawali masa reformasi belum melakukan manuver-manuver yang
cukup tajam dalam bidang ekonomi. Kebijakan-kebijakannya diutamakan untuk
mengendalikan stabilitas politik. Pada masa kepemimpinan presiden Abdurrahman
Wahid pun, belum ada tindakan yang cukup berarti untuk menyelamatkan negara
dari keterpurukan. Padahal, ada berbagai persoalan ekonomi yang diwariskan orde
baru harus dihadapi, antara lain masalah KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme),
pemulihan ekonomi, kinerja BUMN, pengendalian inflasi, dan mempertahankan kurs
rupiah. Malah presiden terlibat skandal Bruneigate yang menjatuhkan kredibilitasnya
di mata masyarakat. Akibatnya, kedudukannya digantikan oleh presiden Megawati.
Masa
kepemimpinan Megawati Soekarnoputri
Masalah-masalah yang
mendesak untuk dipecahkan adalah pemulihan ekonomi dan penegakan hukum.
Kebijakan-kebijakan yang ditempuh untuk mengatasi persoalan-persoalan ekonomi
antara lain :
a)Meminta penundaan
pembayaran utang sebesar US$ 5,8 milyar pada pertemuan Paris Club ke-3 dan
mengalokasikan pembayaran utang luar negeri sebesar Rp 116.3 triliun.
b)Kebijakan privatisasi
BUMN. Privatisasi adalah menjual perusahaan negara di dalam periode krisis
dengan tujuan melindungi perusahaan negara dari intervensi kekuatan-kekuatan
politik dan mengurangi beban negara. Hasil penjualan itu berhasil menaikkan
pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,1 %. Namun kebijakan ini memicu banyak
kontroversi, karena BUMN yang diprivatisasi dijual ke perusahaan asing.
Di masa ini juga
direalisasikan berdirinya KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), tetapi belum ada
gebrakan konkrit dalam pemberantasan korupsi. Padahal keberadaan korupsi
membuat banyak investor berpikir dua kali untuk menanamkan modal di Indonesia,
dan mengganggu jalannya pembangunan nasional.
Masa
Kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono
Kebijakan kontroversial
pertama presiden Yudhoyono adalah mengurangi subsidi BBM, atau dengan kata lain
menaikkan harga BBM. Kebijakan ini dilatar belakangi oleh naiknya harga minyak
dunia. Anggaran subsidi BBM dialihkan ke subsidi sektor pendidikan dan
kesehatan, serta bidang-bidang yang mendukung peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
Kebijakan kontroversial
pertama itu menimbulkan kebijakan kontroversial kedua, yakni Bantuan Langsung
Tunai (BLT) bagi masyarakat miskin. Kebanyakan BLT tidak sampai ke tangan yang
berhak, dan pembagiannya menimbulkan berbagai masalah sosial.
Kebijakan yang ditempuh
untuk meningkatkan pendapatan perkapita adalah mengandalkan pembangunan
infrastruktur massal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi serta mengundang
investor asing dengan janji memperbaiki iklim investasi. Salah satunya adalah
diadakannya Indonesian Infrastructure Summit pada bulan November 2006 lalu,
yang mempertemukan para investor dengan kepala-kepala daerah.
Menurut Keynes,
investasi merupakan faktor utama untuk menentukan kesempatan kerja. Mungkin ini
mendasari kebijakan pemerintah yang selalu ditujukan untuk memberi kemudahan
bagi investor, terutama investor asing, yang salahsatunya adalah revisi
undang-undang ketenagakerjaan. Jika semakin banyak investasi asing di
Indonesia, diharapkan jumlah kesempatan kerja juga akan bertambah.
Pada pertengahan bulan
Oktober 2006 , Indonesia melunasi seluruh sisa utang pada IMF sebesar 3,2
miliar dolar AS. Dengan ini, maka diharapkan Indonesia tak lagi mengikuti
agenda-agenda IMF dalam menentukan kebijakan dalam negri. Namun wacana untuk
berhutang lagi pada luar negri kembali mencuat, setelah keluarnya laporan bahwa
kesenjangan ekonomi antara penduduk kaya dan miskin menajam, dan jumlah
penduduk miskin meningkat dari 35,10 jiwa di bulan Februari 2005 menjadi 39,05
juta jiwa pada bulan Maret 2006. Hal ini disebabkan karena beberapa hal, antara
lain karena pengucuran kredit perbankan ke sector riil masih sangat kurang
(perbankan lebih suka menyimpan dana di SBI), sehingga kinerja sector riil
kurang dan berimbas pada turunnya investasi. Selain itu, birokrasi pemerintahan
terlalu kental, sehingga menyebabkan kecilnya realisasi belanja Negara dan daya
serap, karena inefisiensi pengelolaan anggaran. Jadi, di satu sisi pemerintah
berupaya mengundang investor dari luar negri, tapi di lain pihak, kondisi dalam
negri masih kurang kondusif
Sistem
ekonomi Indonesia sebagai sintesa kapitalisme dan sosialisme
Menurut beberapa
pengamat sistem perekonomian Indonesia merupakan percampuran antara sistem
kapetalisme dan sosialisme,namun bukan berarti menyingkirkan aspek – aspek lain
yang membangun sistem perekonomian Indonesia. Dengan mengadopsi kebaikan –
kebaikan yang ada pd 2 sistem tersebut maka terbentuklah sistem perekonomian
dindonesia yang disebut sistem ekonomi pancasila. Tentunya dalam pembentukannya
ada bongkar-pasang untuk mendapatkan kesesuaian. Individualisme vs
kolektivisme. Dengan memadukan dua unsur ini maka yang ada dalam sistem
Indonesia adalah bukan individualisme dan bukan pula kolektivisme. Dalam
perekonomian Indonesia ada individualisme, namun karena telah di batasi
kolektivisme maka individualisme ini tidak segarang aslinya. Sentralisai dan
swastanisai. Peran negara dalam sistem perekonomian Indonesia memang sentral,
namun hal itu tidak menjadikannya seperti sentralisme yang ada di negara-negara
sosialisme, lagi-lagi hal ini karena hasil sintesa antara individulisme dan
kolektivisme
KESIMPULAN
Sistem perekonomian di Indonesia sudah ada atau
dimulai sejak bangsa Indonesia masih berbentuk Kerajaan. Dimana pada masa itu
masih dilakukan monopoli berdasar kekeuasaan kerajaan. Namun sejalan mulainya
penjelahan oleh bangsa barat maka sistem di Indonesia sedikit banyak mulai
terpengaruhi.
Perkembangan sistem ini dimulai dari jaman
penjajahan Belanda dimana sistem imperialisme di terapkan sampai pada akhir
masa penjajahan jepang dimana sistem perekonomian masih digerakkan oleh bangsa
penjajah.
Setelah merdeka, bangsa Indonesia sudah berulang
kali mengubah sistem yang dipakai dalam mengatur perekonomiannya. Dari sistem
Liberal, kemudian Komandao (komunisme) sampai memasuki orde baru. Pada orde
baru ini terdapat perubahan yang signifikan (kemajuan) yang dialami oleh bangsa
Indonesia dari segi kemakmuran rakyatnya, dimana pada masa ini menggunakan
Program Repelita. Namun ketika tahun 1999 terjadi reformasi baik dari sistem
politik maupun ekonomi.
Pada akhirnya bangsa Indonesia sampai dengan
sekarang ini menggunakan sistem Perekonomian pancasila atau kerakyatan dimana
tujuan dari perekonomian ini adalah tercapainya keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia
DAFTAR
PUSTAKA
http://muttaqiena.blogspot.com/2008/06/analisa-sejarah-perekonomian-indonesia.html
http://www.animers.net78.net/sistem-perekonomian-indonesia/
http://www.creativebrain.web.id/media.php?action=readnews&id=84&title=Pengertian%20Sistem%20Menurut%20Para%20Ahli
Halo Setiap tubuh,
BalasHapusNama saya adalah Ibu Monica Roland. Saya tinggal di London Inggris dan saya seorang wanita senang hari ini? dan saya mengatakan kepada diri saya bahwa setiap pemberi pinjaman yang menyelamatkan keluarga saya dari situasi kita miskin, saya akan merujuk setiap orang yang mencari pinjaman kepadanya, dia memberi saya kebahagiaan bagi saya dan keluarga saya, saya sedang membutuhkan pinjaman sebesar $ 250,000.00 untuk memulai hidup saya seluruh karena saya seorang ibu tunggal dengan 3 anak-anak saya bertemu takut orang yang jujur dan ALLAH pemberi pinjaman yang membantu saya dengan pinjaman Dolar AS $ 250.000,00, ia adalah seorang ALLAH takut, jika Anda membutuhkan pinjaman dan Anda akan membayar kembali pinjaman silahkan menghubungi dia katakan padanya bahwa Ibu Monica Roland yang merujuk Anda kepadanya. hubungi Mr Mr James Tulang melalui email: (bestloansfinance02@gmail.com)